KISAH PERJALANAN KARIR JUSUF HAMKA
Jusuf Hamka, lebih dikenal dengan sebutan Babah Alun, adalah seorang pengusaha sukses Indonesia keturunan Tionghoa yang telah mencapai kesuksesan luar biasa dalam bidang bisnis, terutama di sektor jalan tol.
PROFILE
Kelahiran: Desember 1957 (usia 66 tahun), Pasar Baru, Jakarta
Anak: Fitria Yusuf, Feisal Hamka, Farid Hamka
Pendidikan: Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG JAKARTA), lainnya
Orang tua: Joseph Suhaimi
Kerabat: Aggy Tjetje (Koko/abang)
Suami/istri: Lena Burhanudin
Masa Remaja dan Pendidikan
Masa kecil Jusuf Hamka penuh dengan perjuangan. Ia memulai karir bisnisnya dengan berjualan es mambo dan berbagai camilan kecil. Meskipun ia pernah mengenyam pendidikan di beberapa universitas ternama seperti FISIP Universitas Jayabaya, Bisnis Administrasi Columbia College, Vancouver, Kanada, dan Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus, ia tidak menyelesaikan studinya karena tidak suka dengan formalitas.
Perjuangan Awal dalam Karir
Setelah meninggalkan pendidikan, Jusuf Hamka mulai bekerja di berbagai pekerjaan sederhana. Ia pernah bekerja sebagai supir traktor pembuat jalan di Desa Bukuan, Kecamatan Palaran, Samarinda, dengan gaji sekitar Rp750 ribu per bulan. Ia juga pernah bekerja di usaha kayu dan mengalami masa-masa sulit ketika tidak punya pekerjaan, tetapi tidak pernah putus asa.
Pemelukan Islam dan Perubahan Nama
Pada usia 23 tahun, Jusuf Hamka memeluk Islam setelah bertemu Buya Hamka. Ia mengucapkan dua kalimat syahadat pertamanya di kediaman Buya Hamka. Perubahan nama ini menjadi titik balik penting dalam hidupnya, membawa keberkahan dan arah baru dalam perjalanan hidupnya.
Karir Bisnis
Pada tahun 2008, Jusuf Hamka bekerja di perusahaan pemboran minyak lepas pantai, tetapi ia berhenti setelah setahun karena pekerjaan tersebut bukan bidangnya.
Pada tahun 2012, ia ditawarkan oleh pemegang saham yang sedang bentrok untuk menjadi Direktur Utama PT Citra Marga Nusaphala Persada, sebuah perusahaan pengelola jalan tol. Ini menjadi awal mula kesuksesannya di industri jalan tol.
Jusuf Hamka memulai karir bisnisnya dengan serius. Ia membangun perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan jalan tol, yaitu PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP). Perusahaan ini terlibat dalam pembangunan jalan tol Cawang-Tanjung Priok dan menjadi salah satu kontraktor swasta terbesar dalam proyek pembangunan jalan tol di Indonesia.
Kesuksesan di Industri Jalan Tol
Sebagai Direktur Utama PT Citra Marga Nusaphala Persada, Jusuf Hamka memimpin perusahaan yang terlibat dalam pembangunan dan pengelolaan beberapa proyek jalan tol besar di Indonesia, termasuk jalan tol Cawang-Tanjung Priok, Harbour Road 2 di Jakarta, dan NS LINK di Bandung. Ia juga memiliki 80 persen saham di Citra Marga Nusaphala.
Posisi Lain dan Kiprah Politik
Selain kesuksesannya di bisnis, Jusuf Hamka juga terlibat dalam politik. Ia pernah menjadi bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, dan menjabat sebagai staf khusus di Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Ia juga memegang jabatan penting di beberapa perusahaan lain seperti Komisaris Utama PT Mandara Permai dan Komisaris PT Indosiar Visual.
Dalam keseluruhan, karir bisnis Jusuf Hamka ditandai dengan perjuangan, ketekunan, dan komitmen kuat terhadap agama dan masyarakat.
Program Sosial
Selain kesuksesannya dalam bisnis, Jusuf Hamka juga dikenal sebagai dermawan. Ia menginisiasi program Warung Nasi Kuning untuk Kaum Dhuafa dan Fakir Miskin pada Februari 2018. Program ini menawarkan nasi kuning beserta lauk pauk dengan harga Rp3.000 per porsi, membantu masyarakat yang membutuhkan.
Kesuksesan dan Pengakuan
Kesuksesan Jusuf Hamka tidak hanya terletak pada keberhasilannya dalam bisnis, tetapi juga pada cara hidupnya yang sederhana dan rendah hati. Ia dikenal sebagai bos jalan tol yang dermawan dan memiliki jalan hidup yang unik. Kekayaannya yang mencapai puluhan miliar rupiah tidak pernah membuatnya memamerkan kekayaannya.
Motivasi dan Doa
Jusuf Hamka selalu mengucap syukur atas apa yang telah diraihnya. Ia percaya bahwa Tuhan memiliki peran yang sangat luas dalam menjalani hidupnya dan menggapai kesuksesan. Motivasi utamanya adalah menjadi orang yang jujur, amanah, rajin bekerja, dan berdoa, serta sayang kepada orang tua. Doa mereka lah yang mengantarkan seseorang pada kesuksesan.
Mimpi dan Kenyataan
Jusuf Hamka pernah mengatakan bahwa dalam hidup ini kita harus punya mimpi, tetapi mimpi itu harus kita jadikan kenyataan. Ia memiliki cita-cita yang luar biasa, yaitu membangun 1.000 masjid dengan desain oriental yang bisa memadukan keragaman antara Islam dan China. Mimpi ini telah menjadi kenyataan bagi banyak orang melalui program sosial dan kegiatan yang dilakukannya.
Kisah perjalanan hidup Jusuf Hamka adalah inspirasi bagi banyak orang. Dari pedagang asongan hingga menjadi bos jalan tol terbesar di Indonesia, ia menunjukkan bahwa kerja keras, kejujuran, dan doa dapat membawa seseorang ke kesuksesan yang luar biasa.
Komentar
Posting Komentar